Pengertian
Website
Website adalah kumpulan informasi yang berbentuk
halaman-halaman elektronik atau web page. Sebuah website umumnya terhubung pada
sebuah alamat penunjuk yang spesifik. Alamat penunjuk tersebut dinamakan
domain, misal Detik.com atau Nesabamedia.com. Website pada umumnya terdiri dari
format teks, gambar, table, grafik, kutipan , video, musik, dan format visual
lainnya yang menarik bagi pengunjung website tersebut.
Sebuah website biasanya bisa diakses secara umum. Kebanyakan
website dapat diakses melalui public internet protocol (IP) dalam sebuah
jaringan internet. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa website tersebut
diakses secara offline melalui jaringan LAN. Website bisa berupa website
pribadi, komersial, pemerintahan, dan website lainnya yang dibuat untuk
kepentingan profit maupun non profit yang dipublikasikan secara umum. Selain
itu, website juga dapat dibuat untuk tujuan khusus seperti misalnya untuk
hiburan, pendidikan, dan juga kepentingan sosial.
Berdasarkan penampilan dan respon ketika diakses, website
bisa dikategorikan ke dalam dua jenis utama yaitu static website dan dynamic
website. Mungkin Anda sebenarnya sering berinteraksi dengan kedua jenis website
ini. Namun karena terlalu menikmati informasi positif yang ada di dalam halaman
website tersebut, seringkali Anda tidak begitu ingin tahu perbedaan keduanya.
Nah mari kita pelajari apa itu static website dan dynamic website.
1. Static
Website
Static website pada umumnya merupakan informasi yang
disimpan di dalam server dengan format tertentu yang nantinya akan tampil
secara identik untuk semua pengguna atau users. Website jenis ini umumnya
dikembangkan dengan menggunakan Bahasa pemrograman Hypertext Markup Language
(HTML) atau pun Cascading Style Sheets (CSS).
Pada umumnya static website ini akan menampilkan bentuk yang
sama ketika kita mengunjunginya. Meskipun pengelola website melalukan
pembaharuan informasi, biasanya penampilan yang muncul pada saat kita mengakses
website tipe ini tetap sama. Jika pengelola ingin mengubah penampilan dari
website ini, maka pengelola harus mengubahnya melalui kode-kode program yang
tentunya menuntut pengelola untuk memahami prinsip-prinsip pemrograman sebuah
website.
Website jenis ini mempunyai protipe yang hampir mirip, yaitu
memiliki sekitar setidaknya 5 halaman utama. Halaman-halaman tersebut biasanya
digunakan untuk menuliskan infomasi mengenai produk, kontak, sejarah dan
informasi-informasi umum mengenai website tersebut. Di dalam website tersebut
juga bisa dimuat informasi multimedia seperti musik dan video. Namun pada
website jenis ini umumnya video dan musik langsung dimainkan secara otomatis.
Dan pada umumnya tidak memungkin interaksi secara lebih fleksibel antara
pengunjung dan website itu sendiri.
2. Dynamic
Website
Berbeda dengan static website, dynamic website mempunyai
kemampuan untuk menyesuaikan dirinya sesuai dengan keadaan saat users mengakses
website tersebut dengan memanfaatkan database. Jika pada static website,
kebanyakan diatur menggunakan HTML dan CSS, maka pada dynamic website ini
penampilannya juga diatur menggunakan bahasa pemrograman seperti Perl, PHP,
Javascript, Phyton dan dan lain sebagainya. Dengan begitu, pengembang website
bisa membuat halaman dengan konsep visual dan kemampuan interaksi tinggi dengan
penggunanya. Beberapa fitur yang biasanya terdapat pada dynamic website adalah
cookies, fasilitas live chatting, kolom komentar, form registrasi dan lain
sebagainya.
Pada dynamic website ini Anda sebagai pengembang bisa
membuat agar beberapa halaman tampil selayaknya halaman statis seperti pada
static website, tetapi kemudian digabungkan dengan engine untuk menampilkan
sekumpulan artikel terakhir yang Anda terbitkan, atau yang lebih dikenal dengan
istilah blog engine. Dengan menggunakan tipe website seperti ini, maka Anda
berpotensi membuat pengunjung betah membaca konten di dalam website Anda.
Selain itu pada dynamic website ini, Anda juga bisa menambahkan perbaruan
aktivitas yang tercatat pada website Anda.
Komentar
Posting Komentar